
Apakah Memakaikan Perhiasan Emas pada Bayi Berisiko bagi Kesehatannya?
Posted by Fahmi LTSWShare
Perhiasan emas bayi sering dipilih oleh orang tua sebagai simbol kasih sayang sekaligus aksesori lucu untuk mempercantik penampilan si kecil. Banyak keluarga bahkan menjadikan anting, gelang, atau kalung emas sebagai hadiah saat kelahiran. Namun, sebagian orang tua mungkin masih ragu: apakah memakaikan perhiasan emas pada bayi aman untuk kesehatannya?

Yuk, kita bahas dari sisi medis, keamanan bahan, dan cara memilih perhiasan emas bayi yang tepat agar Mommy tidak perlu khawatir.
1. Perhiasan Emas Bayi dan Potensi Risiko Alergi
Secara umum, perhiasan emas bayi dari bahan emas murni atau emas berkadar tinggi seperti 17K ke atas cenderung aman dan jarang menimbulkan reaksi alergi. Masalah biasanya muncul jika perhiasan dicampur dengan logam lain seperti nikel atau timbal. Kedua bahan ini bisa memicu iritasi, gatal, ruam, bahkan pembengkakan pada kulit sensitif bayi.
Jadi, risikonya bukan pada emas itu sendiri, melainkan pada bahan tambahan yang digunakan dalam campuran logamnya.
2. Memilih Perhiasan dengan Kadar Emas yang Tepat
Untuk mengurangi risiko alergi atau iritasi, Mommy bisa memilih perhiasan emas bayi dengan kadar minimal 17 karat, yang artinya mengandung 70% lebih emas murni. Semakin tinggi kandungan emasnya, semakin rendah risiko bayi mengalami reaksi kulit.
Pastikan juga memilih produk yang memiliki label hypoallergenic atau bebas nikel. Produk dari brand terpercaya seperti Littlethingshewear bahkan menggunakan emas 17K yang lembut di kulit bayi dan tidak menyebabkan iritasi.
3. Bentuk dan Desain Perhiasan yang Aman
Selain kandungan logam, desain perhiasan emas bayi juga penting untuk diperhatikan. Hindari perhiasan dengan ujung tajam, detail kecil yang mudah lepas, atau sistem pengait yang longgar. Pilih model anting seperti loop end atau screw back yang lebih aman dan tidak mudah terlepas saat bayi bergerak.
Ingat, bayi sedang aktif-aktifnya belajar menggenggam dan menarik benda. Maka dari itu, desain yang ringkas dan aman sangat penting untuk mencegah risiko tertelan atau tersangkut.
4. Kapan Waktu yang Tepat untuk Memakaikan Perhiasan pada Bayi?
Sebenarnya tidak ada patokan usia pasti kapan bayi boleh memakai perhiasan. Namun, sebagian besar orang tua memilih untuk menunggu hingga bayi berusia minimal 3 bulan atau setelah luka tindik sembuh sempurna jika ingin memasangkan anting. Ini bertujuan untuk menghindari infeksi dan memastikan si kecil nyaman saat mengenakannya.
Jika Mommy ragu, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter anak atau bidan sebelum memakaikan perhiasan emas bayi pada si kecil.
5. Cara Merawat dan Membersihkan Perhiasan Emas Bayi
Agar tetap higienis dan aman, perhiasan bayi sebaiknya dibersihkan secara rutin. Gunakan air hangat dan sabun lembut, lalu keringkan dengan kain bersih. Hindari menggunakan cairan kimia keras yang dapat meninggalkan residu berbahaya. Pastikan juga tidak ada bagian yang longgar atau rusak sebelum dipakaikan kembali ke bayi.
Apakah aman memberikan perhiasan emas untuk bayi baru lahir?
Aman, asalkan perhiasan tersebut terbuat dari emas berkadar tinggi (minimal 17K), bebas nikel, dan memiliki desain yang tidak tajam atau mudah lepas. Untuk bayi baru lahir, disarankan menunggu hingga luka tindik atau tali pusar sembuh sepenuhnya.
Kesimpulan
Perhiasan emas bayi bisa menjadi aksesori yang aman dan indah jika Mommy memilihnya dengan tepat. Yang perlu diperhatikan adalah bahan logam, desain perhiasan, dan cara perawatannya. Hindari perhiasan yang mengandung nikel atau logam berbahaya, dan pastikan produk yang digunakan hypoallergenic serta berkualitas tinggi.
Jika Mommy ingin memberikan sentuhan manis dan aman bagi si kecil, perhiasan dari Littlethingshewear adalah pilihan tepat. Dirancang khusus untuk bayi dengan bahan emas 17K bebas nikel, perhiasan ini cocok untuk kulit sensitif dan nyaman digunakan sehari-hari.

